Kata itu terdengar seperti bentuk kebebasan, cara untuk tidak peduli pada hal-hal yang menyakitkan. Tapi sadarkah kamu? Kata itu bisa menjebak. Bisa membuat seseorang terjebak dalam situasi serba salah.
Ini adalah kisah tentang seorang anak.
Seorang anak yang selalu berkata "bodo amat" setiap kali orang lain membicarakan buruk tentang dirinya. Anak itu memilih diam, memilih tidak membalas. Ia tetap menolong orang-orang di sekitarnya. Ia hadir di saat banyak orang sedang terjatuh. Tapi justru karena kebaikannya, dia sering dijadikan kambing hitam, Sering disudutkan, Difitnah dan Diadu domba, Padahal dia tak tahu apa-apa.
Kini, anak itu mulai bertanya pada dirinya sendiri:
"Apa salahku?"
Ia termenung, merasa kecewa dan hancur perlahan, Ia mulai sadar bahwa menjadi "bersih" tidak membuatnya nyaman. Dunia ini, sayangnya, tidak selalu berpihak pada mereka yang tulus.
Dia hidup dalam zona yang membingungkan, zona di mana kebaikannya tidak dihargai, justru disalahartikan. Zona di mana usahanya untuk membuat orang lain nyaman, malah membuatnya tersiksa sendiri.
Dan ketika ia berpikir untuk berubah, mungkin dunia akan menganggapnya semakin buruk.
Namun siapa peduli? Mungkin, bagi orang-orang itu, menyudutkan anak itu adalah hiburan. Mungkin mereka merasa menang setelah berhasil melukainya. Tapi apakah mereka pernah benar-benar tahu, betapa hancurnya hati yang selalu mencoba mengerti?
Ini bukan sekadar cerita.
Ini adalah gambaran penindasan mental - luka yang tidak terlihat, tapi perlahan mengikis jiwa.
Dan ketika hal itu terjadi pada seorang anak, terutama anak yang sedang menggambar mimpinya, dampaknya bisa menghancurkan harapan itu sebelum sempat tumbuh.
Anak itu sadar, bahwa menjadi "bersih" bukan berarti ia aman dari noda.
Maka ia belajar satu hal:
- Berubahlah.
- Jadilah penuh warna.
- Jadilah dirimu sendiri.
Tak perlu menjelaskan siapa dirimu pada mereka yang hanya ingin mencarimu celah.Tak perlu memaksakan satu warna demi diterima. Karena orang-orang yang melihatmu bersinar pun, akan tetap mencari bayangan gelapmu.
Mereka akan tetap menyudutkan, sekalipun kamu sudah meminta maaf. Bahkan anak kecil yang belum tahu apa-apa pun bisa mereka kotori.
Dunia ini luas.
Akan ada badai, bahkan ketika laut tampak tenang. Akan ada hujan deras tanpa peringatan. Tapi tetaplah berdiri. Karena setelah hujan, akan datang pelangi yang indah.
Dan jika kamu adalah anak itu:
Anak yang pernah berusaha keras membuat semua orang merasa aman, anak yang pernah merasa tertinggal, anak yang pernah dihancurkan oleh kata-kata yang tak pernah pantas diterima.
